Saturday, May 26, 2012

Melepas Genggam


Jika bunga yang kutanam
Layu sebelum mekar sempurna
Pangkaslah, dan wanginya akan melayang ke udara

Jika lagu yang kunyanyikan
Selesai sebelum kau hafal
Tutuplah telingamu, kau akan mendengarnya sekali lagi

Jika kalimat penutup
Muncul bukan di akhir buku
Bacalah, karena masih ada cerita lain setelahnya

Jika yang harusnya datang terakhir
Tiba terlalu cepat
Sambutlah, dia mungkin membawa kabar baik

Jika waktuku
Habis sebelum kau siap
Menangislah, kemudian tertawalah.
Dan semua akan baik-baik saja.

Monday, May 14, 2012

Di Saat Daku Tua

Sebuah renungan. I did not make this.

Di saat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu,
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.

Di saat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku,
Di saat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu,
Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu,
Membimbingmu untuk melakukannya.

Di saat daku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu,
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku.
Di masa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah daku ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Di saat daku membutuhkanmu untuk memandikanku,
Janganlah menyalahkanku.
Ingatkah di masa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?

Di saat daku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
Janganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya
menjawab setipa "mengapa" yang engkau ajukan di saat itu.

Di saat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku,
Bagaikan di masa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.

Di saat daku melupakan topik pembicaraan kita,
Berilah sedikit waktu untuk mengingatkannya.
Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku.
Asalkan engkau berada di sisiku  untuk mendengarkanku,
Aku telah merasa bahagia.

Di saat engkau melihat aku menua, janganlah bersedih.
Maklumilah diriku, dukunglah aku,
Seperti ketika aku menghadapimu belajar bagaimana menapaki kehidupan ini.

Dulu daku menuntunmu menghadapi jalan kehidupan ini.
Kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu.
Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Di dalam senyumku, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.

NYFA: Empat Pernyataan Cinta


N.
Banyak yang bilang, karena waktu menarik mereka ke arah yang berlawanan, jarak antara mereka menjadi terlalu jauh untuk disusuri.
Bagi kita, waktu mengikat kita, ke manapun kita melangkah, sejauh apapun jarak antara kita, kita akan menemukan jalan menuju masing-masing. Dan aku tak pernah menemukanmu berdiri terlalu jauh.

Y.
Banyak yang mengeluh, perbedaan membuat mereka saling tak memahami, saling membenci. Perbedaan menyulitkan yang sederhana, menjadi sebuah sungai tanpa jembatan.
Bagi kita, perbedaan membuat kita tertawa, menarik seperti gravitasi yang tak bisa dilawan. Perbedaan, memberi banyak pelajaran baru yang menyenangkan.

F.
Banyak yang menyarankan, garis batas diperlukan. Ada wilayah masing-masing yang harus dipertahankan. Ada topeng yang harus dipakai. Ada kotak yang isinya harus disimpan sendiri.
Bagimu, garis itu baiknya dihapus, wilayah itu baiknya kita pertahankan bersama, topeng itu baiknya dibuka, isi kotak itu baiknya dikeluarkan. Dan bagiku, idemu menyenangkan. Semenyenangkan dirimu.

A.
Banyak yang datang, banyak yang pergi. Mereka bilang, yang usang akan diganti dengan yang baru, membawakan pengalaman baru yang lebih menarik, yang nantinya akan usang.
Bagiku, kehadiranmu tak pernah usang. Selalu menarik, selalu terasa baru, tapi nyaman.

12 May 2012. I miss you guys.

Words

Words. Kata-kata.
Kata-kata memang tampak sederhana. Hanya deretan huruf.
Tapi kata-kata punya makna.

Sepatah kata mungkin membuatmu tersenyum.
Atau menangis.
Atau marah.

Kata-kata, punya kekuatan yang lebih besar dari yang kita duga.

Sayangnya, tidak mudah menemukan kata yang tepat, apalagi mengucapkannya.
Tidak mudah mentransformasikan semua emosi menjadi deretan huruf dan berharap huruf-huruf tersebut kemuadian akan bertransformasi menjadi emosi yang sama.
Tapi setidaknya, kita harus mencoba.
Aku, akan mencoba.

Baca baik-baik, mungkin ini untukmu :)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...